Isim Maqshur: Pengertian, Contoh, Pembagian, I’rob, Jamak, Tatsniyah

bahasaarab.jumanto.net – Apa itu isim maqshur? Apa perbedaan isim maqshur dan manqush? Sebutkan contoh isim maqshur di dalam alquran!

Kira-kira itulah yang akan kita bahas pada materi belajar Bahasa Arab online kali ini, mengenai materi salah satu jenis kalimat isim dalam ilmu nahwu.

Seperti yang pernah saya bahas, bahwa isim itu pada dasarnya bersifat mu’rab.

Mu’rabnya isim ada yang lafdzi dan ada yang taqdiri.

Salah satu jenis isim yang tanda i’robnya secara dikira-kirakan atau taqdiri adalah isim maqshur ini.

Dan terkadang, kita sering tertukar, antara isim maqsur dan isim manqush.

Nah, untuk mengetahui lebih dalam tentang keduanya, mari simak uraiannya berikut ini.

Apa Itu Isim Maqshur?

Secara bahasa, Maqshur (مَقْصُوْرٌ) adalah isim maf’ul dari fiil madhi قصر, yang artinya diringkas.

Sedangkan menurut istilah ilmu nahwu, pengertian isim maqshur adalah sebagai berikut:

هو كلّ اسم معرب اخره ألف لازمة

Isim maqshur adalah setiap isim mu’rab yang akhirnya berupa alif lazimah.

(kitab an-nahwu at-tathbiqiyy)

Baca juga: Asmaul khomsah dan contohnya.

Penulisan Alif Lazimah di Isim Maqsur

Alif lazimah di sini, kadang tertulis berbentuk seperti:

  • alif, contohnya: الْعَصَا.
  • ya, contohnya: مُوْسَى.

Alif yang ada pada isim maqsur itu bukan alif asli, tapi alif:

  1. pengganti, bisa berupa:
    • pengganti wawu, contohnya الْعَصَا, alif di sini adalah pengganti wawu, di mana dalam bentuk tatsniyah, akan ditulis عَصَوَانِ.
    • pengganti ya, contohnya الْفَتَى. Alif di sini adalah pengganti ya, di mana bentuk tatsniyahnya, akan ditulis فَتَيَانِ.
  2. tambahan, bisa berupa tambahan:
    • lit-ta’nits, seperti: حُبْلَى dari kata الْحَبْلُ, lalu عَطْشَى dari kata العطش, dan ذِكْرَى dari kata الذكر.
    • alif ilhaq (penambahan huruf pada suatu kata dengan tujuan untuk menyamakan wazan dengan kata lainnya), seperti أرطى yang di-ilhaq-kan dengan lafadz جعفر dan lafadz ذِفرى yang mulhaq dengan lafadz دِرهم.

Alif di sini, baik berupa pengganti maupun tambahan, disebut dengan alif maqshurah.

Kapan Alif Lazimah Ditulis Dengan Rupa Ya dan Alif?

Kaidah yang berlaku dalam penulisan isim maqsur, sebagai berikut:

Penulisan dengan rupa ya

Alif lazimah, ditulis seperti huruf ya, dalam keadaan sebagai berikut:

  • isim yang terdiri dari 4 huruf atau lebih, seperti: بُشْرَى، مُصْطَفَى، مُسْتَشْفَى.
  • isim yang tersusun dari 3 huruf, namun aslinya huruf terakhirnya adalah ya, seperti: الفتى الهُدَى.

Penulisan dengan rupa alif

Alif lazimah dituliskan dengan huruf alif jika isim tersusun dari 3 huruf dan huruf terakhirnya, aslinya adalah wawu.

Contohnya:

العلا aslinya adalah العلو.

Jika ditanwin, cara penulisannya, alif lazimahnya tetap ada. Contoh فَتًى.

Pembagian Isim Maqshur

Isim maqsur terbagi menjadi dua jenis: qiyasi dan sima’i

Isim maqshur qiyasi

Isim maqshur qiyasi, terdiri dari 10 jenis isim yang mu’tal akhirnya:

  1. Mashdar fi’il lazim dengan wazan fa’ila (فَعِلَ), seperti رَضًا dari fi’il lazim رَضِيَ, lalu غِنًى dari fiil lazim غَنِيَ dan جَوًى dari fiil lazim جَوِيَ.
  2. Isim dengan wazan fi’alin (فِعَلٍ) yang merupakan bentuk jamak dari fi’latin (فِعْلَةٍ), seperti مِرًى yang merupakan bentuk jamak dari مِرْوَةٍ dan حِلًى jamak dari حِلْوَةٍ.
  3. Isim wazan fu’alun (فُعَلٌ) yang merupakan bentuk jamak dari fu’latun (فُعْلَةٌ) seperti عُرًى jamak dari عُرْوَةٌ.
  4. Isim dari wazan فَعَل dari isim jinsi yang menunjukkan makna jamak, di mana bentuk jamaknya tanpa ta dan bentuk mufrodnya dengan ta, seperti حَصًى dari kata حصاةٍ dan قَطًى dari kata قطاةٍ.
  5. Isim maf’ul yang madhinya di atas 3 huruf, seperti مُعْطًى dari kata أعطى, lalu مصطفى dari kata اصطفى dan مُسْتَشْفى dari kata اسْتَشْفى.
  6. Wazan مَفْعَل baik itu mashdar, isim zaman, atau pun isim makan, seperti المحيا، المأتى، المرقى.
  7. Isim alat dengan Wazan مِفْعِل seperti المِكوى، المِهدى، المِرمى.
  8. wazan af’ala (اَفْعَلَ) baik itu isim tafdhil seperti الأدنى، الأقصى atau selain tafdhil seperti الأحوى، الأعمى.
  9. Jamak muannats dari wazan أَفْعَلَ lit-tafdhil seperti القُصوى dari القُصا.
  10. Isim muannats dari wazan أَفعلَ lit-tafdhil baik dari isim shahih seperti الْحُسْنَى dari kata الأحسن, maupun mu’tal seperti القُصوى dari kata الأقصى.

Isim maqshur sima’iy

Yaitu selain 10 isim maqsur yang telah disebutkan di atas.

Contohnya:

الهُدَى، الرَّحَى، الثَّرَى، الفَتَى، الحِجَا.

Tidak mengikuti bentuk wazan tertentu.

Orang Arab lah yang menentukan kalau itu adalah isim maqsur.

I’rob Isim Maqsur

Tanda i’rob pada isim maqshur adalah:

  • rofa’: dhommah muqoddaroh (yang dikira-kirakan). contohnya: جَاءَ الْفَتَى, tanda i’rob rofa’ pada lafadz الْفَتَى adalah dhommah yang dikira-kirakan pada alif (seperti الْفَتَيُ), tidak tampak pada tulisan.
  • nashob: fathah muqoddaroh. Contohnya: رَأَيْتُ الْفَتَى, tanda nashob pada الْفَتَى adalah fathah yang dikira-kirakan pada alifnya (seperti الْفَتَيَ).
  • Jer: kasroh muqoddaroh. Contohnya: مَرَرْتُ بالْفَتَى, tanda jer pada kata الْفَتَى adalah kasroh yang dikira-kirakan pada alifnya (الْفَتَيِ).

Tanda i’robnya tidak nampak pada tulisan.

Tatsniyah dan Jamak Isim Maqshur

Rumus untuk membentuk tatsniyah dan jamak sebagai berikut:

Tatsniyah

  • Rofa‘: dengan menambahkan alif dan nun di akhir katanya.
  • Nashob dan jer: dengan menambahkan ya dan nun pada akhir katanya.

Dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Jika alif lazimah ada di urutan ke-3, alif tersebut dikembalikan ke huruf asalnya, apakah ya atau wawu:
    • asalnya ya, contohnya: الْفَتَى tatsniyah menjadi فَتَيَانِ (rofa’) dan فَتَيَيْنِ (nashob dan jer).
    • asalnya wawu, contohnya: عَصَى bentuk tatsniyah menjadi عَصَوَانِ (rofa’) dan عَصَوَيْنِ (nashob dan jer).
  2. Jika alif lazimah ada di urutan ke-4 atau lebih, maka alifnya diubah jadi ya, baik asalnya ya maupun wawu. Contohnya: مُصْطَفَانِ (rofa’) dan مُصْطَفَيْنِ (nashob dan jer).

Jamak mudzakkar salim

Cara membentuk jamak mudzakkar salim dari isim maqsur:

  • rofa‘: tambahkan alif dan nun.
  • nashob dan jer: tambahkan ya dan nun.

Ketentuan yang berlaku seperti tatsniyah di atas, yaitu ada urutan ke3, 4, atau seterusnya.

Contohnya:

  • Rofa‘: مُصْطَفَوْنَ.
  • Nashob dan Jer: مُصْطَفِيْنَ.

Jamak muannats salim

Baik dalam keadaan rofa, nashob, maupun jar, dengan menambahkan huruf alif dan ta.

Contohnya:

  • Rofa’: عَصَوَاتٌ.
  • Nashob: عَصَوَاتًا (tanda nashobnya dengan fathah).
  • Jer: عَصَوَاتٍ (tanda jernya dengan kasrah).

Baca juga: pengertian jamak muannats salim dan contohnya.

Perbedaan Isim Maqshur dan Manqush

  • isim maqsur: huruf akhirnya berupa alif lazimah.
  • isim manqush: huruf akhirnya berupa ya lazimah dan huruf sebelumnya berharakat kasroh, seperti: القَاضِى، الدَّاعِى.

Jika kita mendapati suatu kalimat isim dengan huruf akhir berupa ya lazimah dan harakat huruf sebelumnya kasroh, maka itu adalah isim manqush.

Baca juga: isim mutsanna.

Contoh Isim Maqshur Di Dalam Al Qur’an

Berikut ini contoh isim maqsur الهدى baik dalam keadaan rofa’, nashab, maupun jer di dalam Al Quran.

Rofa’

Surat Al Isra ayat 94:

جَاۤءَهُمُ الْهُدٰٓى

الْهُدٰٓى adalah fa’il, marfu’, tanda rofa’nya dhommah yang dikira-kirakan di akhirnya yang tidak nampak secara tulisan karena adanya udzur.

Nashob

Surat Al Jin ayat 13:

وَّاَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدٰىٓ اٰمَنَّا بِهٖ

الْهُدٰىٓ berkedudukan nashob karena menjadi maf’ul bih, dengan tanda nashobnya fathah yang dikira-kirakan di akhirnya, tidak nampak secara tulisan karena adanya udzur.

Jer

Surat At-Taubah ayat 33:

هُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِالْهُدٰى

الْهُدٰى berkedudukan jar, karena diawali huruf jar ba’, tanda jernya dengan kasrah yang dikira-kirakan di akhirnya, tidak nampak di tulisan karena udzur.

Nah itulah materi tentang Isim Maqshur mulai dari Pengertian, Contoh, Pembagian, I’rob, Jamak, hingga bentuk Tatsniyahnya. Silakan dishare jika materi ini bermanfaat. Baca juga: isim manqush.

Leave a Reply