bahasaarab.jumanto.net – Asmaul khomsah adalah isim lima dalam ilmu nahwu Bahasa Arab yang memiliki kaidah i’rob tersendiri dibandingkan dengan isim-isim lainnya. Inilah mengapa asmaul khamsah mendapatkan bab tersendiri dalam pembelajaran Bahasa Arab.
Asmaul khomsah termasuk dalam isim yang mu’rob, artinya bisa menerima tanda-tanda i’rab.
Isim lima ini termasuk dari mu’robat bil huruf, atau dii’robkan dengan huruf.
Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Apa itu Asmaul Khomsah?
Secara bahasa, asmaul khamsah berarti isim-isim yang lima.
Asma adalah bentuk jamak dari kata ismun.
Sedangkan khomsah berarti lima.
Adapun secara istilah dalam ilmu nahwu, asmaul khamsah adalah isim mu’rab yang akhirnya berupa huruf ‘illat (alif, wawu, ya) sebagai tanda i’robnya.
Apa saja yang termasuk dalam isim lima tersebut, yuk lihat di bawah ini.
Baca juga: isim maqshur.
Pembagian Asmaul Khamsah dan Artinya
Sesuai namanya, asmaul khamsah terdiri atas 5 isim berikut ini:
- أَبُوْكَ artinya ayahmu. Asalnya adalah أَبٌ kemudian menjadi mudhaf dari dhamir muttashil كَ, dan ditambahkan huruf ‘illat wawu di akhir kata abun, menjadi أَبُوْكَ .
- أَخُوْكَ artinya saudaramu. Asal katanya adalah أَخٌ, diidhofahkan kepada dhamir muttashil kaf, lalu di akhir kata akhun, ditambahkan huruf ilat wawu.
- حَمُوْكَ artinya pamanmu. Asal katanya adalah حَمٌ.
- فُوْكَ artinya mulutmu. Asal katanya adalah فَمٌّ.
- ذُوْمَالٍ artinya Pemilik Harta. Asal katanya adalah ذُوْ lalu diidhofahkan kepada lafadz مَال.
Lafadz abun, akhun, khamun, famun, dan dzu yang menjadi mudhaf itulah, yang dinamakan dengan asmaul khamsah.
Baca juga: contoh isim ghoiru munshorif.
Asmaus-Sittah
Selain istilah asmaul khamsah, dikenal juga dengan istilah asmaus-sittah.
Asmaus-sittah artinya isim-isim yang enam.
Yaitu lima isim di atas, ditambahkan dengan satu isim lagi: هَنُ.
هَنُ artinya “anu” dalam Bahasa Indonesia, yaitu salah satu anggota tubuh manusia dengan konotasi negatif.
Tahu kan maksudnya hehe.
Iya, anu-mu itu lho hehe.
Baca juga: af’alul khomsah.
I’rob Asmaul Khomsah
Asmaul khamsah memiliki tanda i’rab berupa huruf sebagai berikut:
- Asmaul khamsah ketika rofa’ ditandai dengan wawu, contohnya: جَاءَ أَبُوْكَ وَ أَخُوْكَ وَ حَمُوْكَ وَ ذُوْ مَالٍ. Ayahmu, saudaramu, pamanmu, dan orang yang banyak harta telah datang.
- Asmaul khamsah ketika nashob ditandai dengan alif, contohnya: رَأَيْتُ أَبَاكَ وَ أَخَاكَ وَ حَمَاكَ وَ ذَا مَالٍ. Aku melihat ayahmu, saudaramu, pamanmu, dan orang yang banyak harta.
- Asmaul khamsah ketika jar ditandai dengan ya, contonya: مَرَرْتُ بَأَبِيْكَ. Aku lewat berpapasan dengan ayahmu.
Baca juga: isim tatsniyah.
Syarat Asmaul Khomsah
Seperti telah dijelaskan, bahwa tanda i’rab isim yang lima adalah rafa dengan wawu, nashob dengan alif, dan jer dengan ya.
Namun, alamat i’rob dengan wawu, alif, dan ya tersebut, ada syaratnya.
Syaratnya terbagi menjadi dua: syarat umum dan syarat khusus.
Syarat umum
Ada 4 syarat umum i’rab al-asma al-khomsah:
1. Harus mufrad
Lima isim tersebut harus dalam bentuk tunggal atau mufrad, bukan mutsanna atau pun jamak.
Jika dalam bentuk mutsanna, maka alamat i’rabnya sesuai dengan i’rab isim mutsanna.
Yaitu dengan alif saat rofa’ dan dengan ya saat nashob serta jer.
Contohnya:
- Rofa‘: فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ (Surat Al Kahfi ayat 80).
- Nashab: وَرَفَعَ أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ (Quran Surat Yusuf ayat 100).
- Jar: وَلِأَبَوَيِهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ (Quran Surat An-Nisa ayat 11).
Jika dalam bentuk jamak taksir, maka tanda i’rabnya sesuai dengan i’rab jamak taksir.
Rofa dengan dhommah.
Nashob dengan fathah.
Jer dengan kasroh.
2. Harus bershighat mukabbar
Isim lima di atas harus bershighat mukkabar, bukan dalam keadaan tashghir.
Shighat tashghir contohnya: أُبَيٌّ، أُخَيٌّ.
Jika menggunakan shighat tashghir, maka tanda rofa’nya dengan dhommah, nashob dengan fathah, dan jar dengan kasroh.
Contohnya:
جَاءَ أُخَيُّكَ، رَأَيْتُ أُخَيَّكَ، مَرَرْتُ بَأُخَيِّكَ.
3. Harus menjadi mudhaf
Syarat yang ketiga, asmaul khomsah tadi harus menjadi mudhaf.
Jika tidak menjadi mudhaf, maka menggunakan tanda i’rab berupa harakat dzahir.
Contohnya:
- Rofa: فَقَدْ سَرَقَ أَخٌ لَهُ (QS Yusuf ayat 77).
- Nashob: إِنَّ لَهُ أَبًا (QS Yusuf ayat 78).
- Jer: ائْتُوْنِي بِأَخٍ لَكُمْ (QS Yusuf ayat 59).
4. Tidak dimudhafkan kepada ya mutakallim
Jika dimudhafkan kepada ya mutakallim, maka tanda i’rabnya berupa harakat yang dikira-kirakan pada huruf sebelum ya mutakallim.
Contohnya:
- Rofa: حَتَّى يَأْذَنَ لِي أَبِي (Surat Yusuf ayat 80). Tanda rofa’ pada lafadz أَبِي adalah dhommah muqoddaroh pada huruf sebelum ya mutakallim.
- Nashob: إِنَّ أَبِي يَدْعُوْكَ (Surat Al Qashash ayat 25). Tanda nashob pada أَبِي adalah fathah muqoddaroh pada huruf sebelum ya mutakallim.
- Jer: وَاغْفِرْ لَأَبِي (Surat Asy-Sy’ara ayat 86). Tanda jernya adalah kasrah muqoddaroh pada huruf sebelum ya mutakallim.
Baca juga: isim manqush.
Syarat khusus
Adapun syarat khusus dari i’rab asmaul khomsah sebagai berikut:
Syarat untuk dzuu (ذُوْ)
Syarat dzuu ada dua:
1. Harus bermakna shahib (pemilik)
Syarat pertama dari dzuu, ia harus bermakna صاحب.
Contohnya: ذُوْ مَالٍ, ذُوْ فَهْمٍ, ذُوْ عِلْمٍ.
2. Isim yang menjadi mudhaf ilaih dari dzuu harus berupa isim jinsi dzahir, bukan isim shifat
Contohnya seperti:
- mashdar: فَهْم، رَحْمَة، عِلْم، مَغْفِرَة، فَضْل.
- isim ‘ain: ذَهَبٌ، فِضَّةٌ، مَالٌ، سَيَّارَةٌ، شَقَّةٌ.
Dzu tidak menjadi mudhaf isim dhomir.
Misalkan: ذُوْكَ.
Tidak juga dimudhofkan ke isim shifat.
Misalkan:
ذُوْ جَاهِلٌ
Syarat untuk fuu (فُو)
Sedangkan syarat untuk فُو yaitu, lafadz fuu tersebut tanpa menggunakan mim.
Jika menggunakan mim, maka alamat i’robnya dengan harakat.
Contohnya:
- Rofa: فَمُكَ رَطْبٌ بِذِكْرِ اللهِ. Mulutmu basah dengan dzikir kepada Allah.
- Nashob: نَظِّفْ فَمَكَ. Bersihkan mulutmu!
- Jer: نَظَرْتُ اِلَى فَمِكَ. Aku memperhatikan mulutmu.
Itulah syarat-syarat asmaul khomsah yang harus kita ketahui.
Jika tidak memenuhi syarat di atas, maka i’rabnya tidak memenuhi kaidah rofa dengan wawu, nashab dengan alif, dan jar dengan ya.
Contoh Kalimat Asmaul Khomsah di Dalam Al Qur’an
Berikut ini beberapa contoh kalimat di dalam Al Quran beserta surat dan ayatnya
Marfu’
- Surat Al Baqarah ayat 105: وَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ. Dan Allah pemilik karunia yang besar.
- Surat Al Baqarah ayat 243: اِنَّ اللّٰهَ لَذُوْ فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ. Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia.
- Surat Al Baqarah ayat 280: وَاِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلٰى مَيْسَرَةٍ. Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan.
- Surat Yusuf ayat 94: قَالَ اَبُوْهُمْ. Ayah mereka berkata.
- Surat Yusuf ayat 8: قَالُوْا لَيُوْسُفُ وَاَخُوْهُ اَحَبُّ اِلٰٓى اَبِيْنَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ. mereka berkata, “Sesungguhnya Yusuf dan saudaranya (Bunyamin) lebih dicintai ayah daripada kita, padahal kita adalah satu golongan (yang kuat).
Baca: contoh fiil mudhari marfu‘.
Manshub
- Surat Yusuf ayat 8: ۗاِنَّ اَبَانَا لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ. Sungguh, ayah kita dalam kekeliruan yang nyata.
- Surat Yusuf ayat 11: قَالُوْا يٰٓاَبَانَا. Mereka berkata, “Wahai ayah kami!”
- Surat Yusuf ayat 16: وَجَاۤءُوْٓ اَبَاهُمْ عِشَاۤءً يَّبْكُوْنَۗ. Kemudian mereka datang kepada ayah mereka pada petang hari sambil menangis.
- Surat Yusuf ayat 61: قَالُوْا سَنُرَاوِدُ عَنْهُ اَبَاهُ وَاِنَّا لَفَاعِلُوْنَ. Mereka berkata, “Kami akan membujuk ayahnya (untuk membawanya) dan kami benar-benar akan melaksanakannya.”
Majrur
- Surat Al Baqarah ayat 178: فَمَنْ عُفِيَ لَهٗ مِنْ اَخِيْهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ ۢبِالْمَعْرُوْفِ. Tetapi barangsiapa memperoleh maaf dari saudaranya, hendaklah dia mengikutinya dengan baik.
- Surat Yusuf ayat 4: قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ. Yusuf berkata kepada ayahnya.
- Surat Yusuf ayat 8: قَالُوْا لَيُوْسُفُ وَاَخُوْهُ اَحَبُّ اِلٰٓى اَبِيْنَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ.
- Surat Yusuf ayat 9: يَّخْلُ لَكُمْ وَجْهُ اَبِيْكُمْ. Perhatian ayah tertumpah kepadamu.
Akhir Kata
Asmaul khamsah merupakan isim yang lima, dengan tanda rofa berupa wawu, nashob berupa alif, dan jar berupa ya.
Namun, syarat-syarat yang ada harus terpenuhi.
Demikian materi belajar bahasa arab dasar untuk pemula kali ini, tentang Asmaul Khomsah. Silakan dishare jika materi ini bermanfaat.
Alhamdulillaah. Dapat artikelnya
Bisa minta link bahasa arabnya? Soalnya disuruh hapalkan. Jazaakumullohu khoyron
Silakan kak mudah-mudahan bisa dihafalkan dan bermanfaat untuk mempelajari bahasa arab secara online