Pengertian Isim Dan Contohnya Dalam Bahasa Arab

bahasaarab.jumanto.net – Pengertian Isim Dan Contohnya. Dalam pembelajaran ilmu nahwu Bahasa Arab, yang pertama diajarkan biasanya adalah mengenai kalimat (kata) dan pembagiannya. Kalimat dalam Bahasa Arab itu terbagi menjadi tiga: isim, fi’il, dan huruf.

Nah, pada materi pembelajaran pertama, kita akan belajar apa itu isim, beserta contohnya.

Pengertian Isim Secara Bahasa

Dalam bahasa arab, isim dituliskan dengan lafadz اِسْمٌ.

Lafadz ismun (اِسْمٌ) sendiri, dalam kamus Bahasa Arab, diartikan dengan nama, kata benda.

Jadi, menurut bahasa, isim artinya nama.

Nama apa saja, itu masuk ke dalam kalimat isim.

Contohnya: اِسْمٌ، فِعْلٌ، حَرْفٌ.

Ketiganya adalah kalimat isim.

Ketiganya merupakan nama, nama dari jenis kata dalam Bahasa Arab.

Baca juga:

Pengertian Isim Menurut Ilmu Nahwu Bahasa Arab

Sedangkan pengertian isim menurut ilmu nahwu, di antaranya sebagai berikut:

هو كلمة دلّت على معنى في نفسها، ولم تقترن بزمان

Isim adalah kata yang menunjukkan makna kepada dirinya sendiri, dan tidak bersamaan (berkaitan) dengan waktu.

(Kitab النحو التطبيقي)

Waktu sendiri terbagi menjadi 3:

  • Waktu lampau (telah).
  • Waktu sekarang (sedang).
  • Waktu yang akan datang (akan)

Jika kita menemukan suatu kata, dia memiliki makna sendiri, dan tidak cocok diletakkan kata “telah, sedang, atau akan”, maka dia adalah kalimat isim.

Contohnya:

كِتَابٌ.

Jika kita buka kamus, kitabun artinya buku.

Nah, kita gak bisa bilang: telah buku, sedang buku, atau akan buku.

Gak cocok menerima itu.

Dan buku memiliki arti terhadap dirinya sendiri.

Maka dia adalah kalimat isim, bukan fi’il atau huruf.

Baca juga: Isim Maqshur.

Pembagian Kalimat Isim Dan Contohnya

pembagian kalimat isim dalam bahasa arab dan contohnya
macam-macam kalimat isim

Setelah tahu pengertian kalimat isim, selanjutnya kita bahas secara singkat, pembagian dari kalimat isim.
Pembagian kalimat isim bisa dikelompokkan sebagai berikut:

  1. Pembagian isim menurut jumlahnya

    Menurut jumlahnya, ism bisa dibagi menjadi:
    Isim mufrad: isim yang menunjukkan makna satu. Contohnya: مُسْلِمٌ, artinya seorang muslim.
    Isim tatsniyah: isim yang menunjukkan makna dua. Contohnya: مُسْلِمَانِ, artinya dua orang muslim.
    Jamak: isim yang menunjukkan makna banyak, lebih dari dua. Contohnya: مُسْلِمُوْنَ, artinya orang-orang muslim (lebih dari dua).

  2. Pembagian isim berdasarkan jenis kelamin

    Berdasarkan jenis kelaminnya, kalimat isim dibagi menjadi:
    Isim mudzakkar: isim yang menunjukkan makna laki-laki, atau yang dianggap laki-laki oleh orang Arab, serta tidak memenuhi tanda-tanda muannats. Contohnya: رَجُلٌ, seorang laki-laki.
    Isim muannats: isim yang menunjukkan makna perempuan, atau yang dianggap perempuan oleh orang Arab, serta terdapat tanda-tanda muannats padanya. Contohnya: إِمْرَأَةٌ, seorang perempuan

  3. Pembagian isim berdasarkan spesifik tidaknya

    Berdasarkan khusus atau umumnya, jenis kalimat isim dapat dibagi menjadi:
    Isim ma’rifat: isim yang sudah menunjuk ke jenis yang spesifik, tertentu, sudah diketahui yang mana. Contohnya: الرَّجُلُ, artinya lelaki itu.
    Isim nakiroh: isim yang masih bersifat umum, tidak spesifik yang mana. Contohnya: رَجُلٌ, seorang lelaki (bisa lelaki mana saja, tidak menunjuk lelaki tertentu).

  4. Pembagian isim menurut perubahan harakatnya

    Menurut perubahan harakat akhir hurufnya, isim bisa dibagi menjadi:
    Isim mu’rab: isim yang bisa menerima tanda-tanda i’rab padanya, seperti: مُحَمَّد, bisa dibaca muhammadun, muhammadan, atau muhammadin, tergantung konteks kalimatnya.
    Isim mabni: isim yang tidak bisa menerima tanda-tanda i’rab karena bersifat tetap tidak berubah. Contohnya: الَّذِى.

  5. Pembagian isim menurut i’robnya

    Berdasarkan i’robnya, isim bisa dibagi menjadi:
    Isim marfu’: isim yang berhukum i’rab rofa’. Contohnya: جَلَسَ خَالِدٌ, kata خَالِدٌ adalah isim marfu’ karena menjadi fa’il.
    Isim manshub: isim yang berhukum i’rab nashab. Contohnya: كَتَبَ الرَّجُلُ الدَّرْسَ, kata الدَّرْسَ adalah isim manshub karena menjadi maf’ul bih.
    Isim majrur: isim yang berhukum i’rab jar / khafdh. Contohnya: اَقْرَأُ الْقُرْأٰنَ فِى الْمَسْجِدِ, kata الْمَسْجِدِ adalah isim majrur karena kemasukan huruf jar fii.

  6. Pembagian isim menurut penerimaan terhadap tanwin

    Menurut penerimaan terhadap tanwin, isim bisa dibedakan menjadi:
    Isim munsharif: isim yang bisa menerima tanwin. Contohnya: اَسَدٌ.
    Isim ghairu munsharif: isim yang tidak bisa menerima tanwin. Contohnya: اِبْرَاهِيِمُ.

Kira-kira itulah, macam-macam isim berdasarkan kategori pembagiannya.

Macam-macam isim secara lengkap, insya Allah akan kita bahas di artikel lainnya.

Baca juga: Asmaul Khomsah.

Ciri-ciri Kalimat Isim

Di antara beberapa tanda dari kalimat isim adalah sebagai berikut:

1. Terdapat tanwin

Ciri isim yang pertama, ada tanwin di kalimatnya.

Contohnya:

قَلَمٌ: pena

ثَوْبٌ: pakaian

بَيْتٌ: rumah

2. Menerima Alif Lam (AL)

Tanda isim yang kedua, bisa menerima alif lam atau al ta’rif.

Contohnya:

الْقَلَمٌ

الثَّوْبُ

الْبَيْتُ

3. Bisa beri’rab jar

Isim, bisa dii’rabi jar, ini yang membedakan dengan fi’il.

Contohnya:

بَيْتُ مُحَمَّدٍ

مُحَمَّدٍ dibaca jer karena menjadi mudhaf ilaih.

4. Menerima huruf jar

Huruf jar yang terkenal ada: مِنْ، اِلَى، عَنْ، عَلَى، فِي، رُبَّ، ب، ك، ل، dan huruf qosam (sumpah).

Contohnya:

مِنَ الْمَدْرَسَةِ

الْمَدْرَسَةِ adalah kalimat isim karena menerima huruf jar min.

Contoh Isim Dalam Al Quran

Sebagai contoh, kita lihat dalam tulisan arab bismillah berikut ini:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Kita bisa melihat isim-isim yang ada pada surat al fatihah ayat pertama tersebut:

  • بِسْمِ : lafadz اسم adalah isim karena menerima huruf jer ب. Kenapa alifnya gak ditulis? Karena lafadz ini banyak dipakai sehingga tidak dituliskan alifnya, langsung بِسْمِ bukan باسم.
  • اللّٰهِ yang merupakan lafdzul jalalah, dibaca jer, karena menjadi mudhaf ilaih dari lafadz ismun.
  • الرَّحْمٰنِ yang menjadi na’at dari lafdzul jalalah Allah, dibaca jer, dan terdapat tanda isim berupa alif lam di dalamnya.
  • الرَّحِيْمِ dibaca jer juga, serta terdapat tanda isim berupa al atau alif lam.

Jadi, selain ب yang merupakan huruf jar, kata lainnya di lafadz basmalah adalah kalimat isim.

Nah, buat latihan, silakan cari isim yang ada di surat al fatihah ya.

Akhir Kata

Pengertian isim, dalam Bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi nama sesuatu, atau kata benda.

Setiap nama dari sesuatu, pasti kalimat isim.

Contohnya: nama-nama benda mati, nama-nama hewan, nama-nama orang, nama-nama makhluk hidup, sifat.

Isim dibagi menjadi berbagai macam kelompok.

Salah satu cara mengetahui apakah suatu kata termasuk isim atau bukan, dengan mengetahui ciri-cirinya.

Demikian materi Bahasa Arab pertama kali ini mengenai Pengertian Isim Dan Contohnya Dalam Bahasa Arab. Baca juga: apa itu fi’il.

Leave a Reply