Ciri Ciri Isim Dalam Bahasa Arab Beserta Contohnya

bahasaarab.jumanto.com – Setelah tahu apa itu isim beserta contohnya, di materi kali ini kita akan memperdalam materi tanda-tanda atau ciri ciri isim yang disebutkan di dalam kitab nahwu. Antara kitab satu dengan kitab lainnya, biasanya beda jumlahnya, Ada yang menyebutkan 4, 5 atau 8 ciri-ciri kalimat isim dalam Bahasa Arab.

Ciri-ciri kalimat isim sebelumnya sudah kita singgung sekilas.

Pada artikel belajar Bahasa Arab online kali ini, kita akan memperdalam materi tersebut, disertai dengan contohnya.

Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini:

Ciri Ciri Isim dan Contohnya

Salah satu cara untuk membedakan apakah suatu kata termasuk kalimat isim, fiil, atau huruf, adalah dengan mengetahui ciri-cirinya.

Di dalam kitab Alfiyah Ibnu Malik dan kitah An-Nahwu At-Tathbiqiyy, ada 5 ciri kalimat isim.

Berikut ini penjelasan lengkapnya:

1. Jar

Ciri isim yang pertama adalah jar.

Secara umum, tanda jar itu menggunakan kasrah, sebagai tanda pokok i’rab jar.

Ini untuk mempermudah pemula dalam memahami jar.

Jika ada kalimat berharakat kasrah di akhirnya, maka dia adalah isim.

Contohnya:

  • Jar dengan huruf jar: دَرَسَ الطَّالِبُ فِي الْفَصْلِ, Pelajar itu telah belajar di kelas. الْفَصْلِ dibaca jar karena ada huruf jer fii. Karena dibaca jer dengan kasrah, maka kata ini adalah isim.
  • Jar karena menjadi mudhaf ilaih: بَيْتُ مُحَمَّدٍ قَرِيْبٌ مِنْ بَيْتِي, rumah Muhammad dekat dengan rumahku. مُحَمَّدٍ dibaca jer dengan kasrah, karena menjadi mudhaf ilaih dari lafadz baitun.

2. Tanwin

Ciri kalimat isim yang kedua yaitu berakhiran tanwin.

Pada konsep dasarnya, tanwin hanya jatuh pada kalimat isim.

Meskipun nanti di materi lanjutan, ada juga tanwin yang masuk pada kalimat fi’il.

Namun, secara umum, tanwin itu hanya masuk pada kalimat isim.

Contohnya:

مُدَرِّسٌ: seorang guru.

تَاجِرٌ: seorang pedagang.

طَبِيْبٌ: seorang dokter.

Setiap kalimat (kata) yang menerima tanwin, dia adalah Isim.

3. Nida’ (panggilan)

Tidak akan dipanggil sesuatu, kecuali dia adalah isim.

Jika tidak bisa dipanggil, dia bukanlah isim.

Misalkan: Wahai Umar, Wahai perempuan, Wahai laki-laki, dan sebagainya.

Jika kamu menjumpai suatu kata itu dipanggil, atau menerima huruf nida’, maka dia adalah isim.

Contohnya di dalam Al Quran:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ, Wahai Manusia (Surat Al Baqarah).

النَّاسُ adalah kalimat isim, bisa dipanggil.

4. Dimasuki Al (Alif Lam)

Jika ada al ta’rif masuk pada suatu kata, maka kata tersebut adalah isim

Jika suatu kata sudah dimasuki alif lam, maka tidak boleh ditanwin.

Jika sudah ditanwin, tidak boleh dimasuki alif lam.

Contohnya di Surat Al Fatihah:

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

اَلْحَمْدُ dan الْعٰلَمِيْنَۙ adalah kalimat isim, karena dimasuki alif lam ta’rif.

5. Isnad Ilaih (Penyandaran Padanya)

Atau dalam bahasa lain: berita, cerita, pemberitaan darinya (dari isim).

Tidaknya mungkin suatu berita/kabar datang dari selain isim.

Kabar pasti datang dari isim.

Contohnya:

  • قَامَ زَيْدٌ

Zaid telah berdiri.

Berita atau kabar di sini adalah berdiri.

Kabar tersebut tentang siapa?

Tentang Zaid.

زَيْدٌ ini lah, sebagai musnad ilaih, maka disebut dengan kalimat isim.

Pekerjaan berdiri disandarkan kepada Pelaku / Subjek زَيْدٌ.

Contoh lainnya:

  • مُحَمَّدٌ مُجْتَهِدٌ

Muhammad adalah seorang mujtahid.

Kabar atau berita yang ingin disampaikan adalah mujtahid.

Kepada siapa mujtahid disandarkan?

Kepada مُحَمَّدٌ .

مُحَمَّدٌ ini adalah kalimat isim, menjadi musnad ilaih (pelaku/subjek).

Contoh isim dhomir

  • جَلَسْتَ

Kamu (laki2) telah duduk.

Duduk disandarkan kepada pelaku kamu.

Berupa dhamir تَ

Dhomir تَ ini adalah isim, karena menjadi musnad ilaih.

Isim mabni

Contohnya:

Telah datang, orang yang aku cintai.

  • حَضَرَ مَنْ ُاُحِبُّهُ

Yang ingin dikabarkan adalah: telah datang.

Siapa yang telah datang?

Yang telah datang adalah orang, مَنْ.

مَنْ di sini adalah isim, menjadi musnad ilaih.

Itulah 5 ciri ciri isim yang ada di kitab Alfiyah dan An-Nahwu At-Tathbiqiyy.

Ciri-ciri Isim Ada 8

Selain pembagian 5 tanda-tanda isim di atas, ada juga pembagian ciri-ciri isim itu ada 8.

1. Berakhiran tanwin

Seperti telah disebutkan di atas, salah satu ciri isim adalah berakhiran tanwin.

Tanwin itu selalu berada di akhir kata.

Jika ada kata dalama Bahasa Arab dengan akhiran tanwin, maka dia termasuk kalimat isim.

2. Berakhiran kasrah

Kasrah adalah tanda pokok dari i’rob jer.

Jika ada kata dalam Bahasa Arab berharakat kasrah, kata tersebut adalah kalimat isim.

Contohnya seperti telah disebutkan di atas.

3. Berawalan Alif Lam (ال)

Alif lam yang masuk pada kalimat isim itu berfungsi untuk membuat kata, dari isim nakirah menjadi isim ma’rifat.

Disebut dengan al ta’rif.

Jika kata diawali dengan al ta’rif, kata tersebut adalah isim.

4. Berawalan Ma, Mi, Mu (مَ، مِ، مُ)

Salah satu cara untuk menandai, apakah kata termasuk isim, fiil atau huruf, dengan ma, mi, mu ini.

Isim yang diawali dengan ma, mi, mu, bisa berupa:

  • Isim fa’il dari fiil mazid fiih: contohnya مُسْلِمٌ، مُدَرِّسٌ، مُعَلِّمٌ, ada huruf مُ di depannya.
  • Isim maf’ul, contohnya: مَجْرُوْرٌ، مَفْتُوْحٌ، مَكْرُوْهٌ, diawali dengan ma (مَ).
  • Isim zaman/makan, contohnya: مَطْبَخٌ، مَكْتَبٌ، مَدْرَسَةٌ, diawali dengan ma (مَ).
  • Isim alat, contohnya: مِرْوَاحٌ، مِمْسَحَةٌ، مِسْطَرَةٌ, dimulai dengan mi (مِ).

Gimana, cukup membantu bukan?

5. Diawali ‘Awamilul Ismi

Awamilul ismi adalah huruf yang berada di depan kalimat isim yang menyebabkan perubahan harakat akhir kalimat isim.

Awamilul ismi terdiri atas:

  • huruf jar, contohnya: اَذْهَبُ اِلَى الْمَسْجِدِ, aku pergi ke masjid.
  • Kaana, contohnya: كَانَ فَاطِمَةُ مُدَرِّسَةً.
  • Inna, contohnya: اِنَّهُ لَمِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
  • Laa, contohnya: لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ.
  • Illa, contohnya: لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ.
  • Ya (munada), contohnya: يَا جِبْرِيْلُ.

Kalimat yang terletak setelah awamilul ismi tersebut adalah isim.

6. Menunjukkan Nama

Apapun dalam Bahasa Arab yang menunjukkan nama, itu adalah isim.

Baik nama benda mati, benda tak hidup, atau benda hidup.

Contohnya:

اَرْضٌ: bumi.

سَمَاءٌ langit.

شَمْسٌ matahari.

قَمَرٌ rembulan.

7. Berwazan Fa’ilun (فَاعِلٌ)

Jika kita melihat suatu kata memiliki bentuk seperti فَاعِلٌ, maka itu adalah isim.

Huruf keduanya berupa alif.

Contohnya:

عَالِمٌ, orang yang tahu.

شَاهِدٌ,orang yang menyaksikan.

جَاهِلٌ, orang yang bodoh.

8. Kata Majemuk

Jika kita menemukan suatu kata, dengan jumlah majemuk, baik dua atau lebih, maka itu disebut isim.

Contohnya:

حَضَرَا, mereka berdua laki2 telah hadir, alif (ا) yang ada pada lafadz hadhara adalah isim, yaitu isim dhomir (kata ganti).

حَضَرُوْا, mereka laki-laki telah hadir, dhomir wawu jamak (وْ) adalah isim.

Atau:

مُسْلِمُوْنَ, ini adalah isim, berupa jamak mudzakkar salim.

Kesimpulan

Ciri-ciri isim ada banyak, ada yang menyebutnya 4, 5 dan ada juga yang 8. Bahkan mungkin di kitab lain ada yang 10.

Dari semua itu, tanda isim yang bisa mencakup semuanya adalah musnad ilaih.

Jika sudah musnad ilaih, pasti isim.

Demikian materi Ciri Ciri Isim Dalam Bahasa Arab Beserta Contohnya. Baca juga: Apa Itu Isim Ghoiru Munshorif.

Leave a Reply